Film The Equalizer 3 (2023) , terbangun menjadi  tontonan aksi yang menyenangkan

Menonton film ini tetap masih bisa difahami , bagi  yang belum sempat menonton dua film sebelumnya. Namun disampaikan bahwa  ini merupakan film terakhir Robert McCall (Denzel Washington)

Denzel Washington  sebagai Robert McCall dalam film The Equalizer 3, menampilkan sikapnya yang halus dan menenangkan namun menakutkan.

Masa lalunya pun, tergambarkan dalam adegan-adegan cepat.

Memberikan benang merah tersendiri, sebagai pengingat akan franchise film ini.

 Menyajikan Keadilan yang Brutal

Dapat dikatakan konflik utama  pada film ini berdiri sendiri.

Ini tiada kaitan sama sekali dua franchise film ini  sebelumnya, yang masih tetap disutradarai oleh Antoine Fuqua. 

Setelah melalui pembukaan film yang penuh aksi brutal.

Menyaksikan bagaimana karakter utama menghajar musuh-musuhnya dengan cara yang paling tenang dan secara bersamaan memberikan rasa sakit yang luar biasa.

Maka kemudian dikisahkan bahwa ini merupakan sebuah babak baru  kehidupan Robert McCall.

Ia pada akhirnya  menemukan tempat yang damai untuk disebut miliknya , disini ia aman , jauh dari kekerasan dan gejolak masa lalunya.

Sayangnya masa damainya pun perlahan pudar, ketika mafia lokal mengancam untuk menghancurkan apa yang ia miliki saat ini.

 

the equalizer 3

Hal ini tentunya membuat dirinya, tak dapat berdiam diri saja, maka ia pun kembali beraksi.

Tetap dengan menggunakan metoda aksi yang halus dan menenangkan namun menakutkan.

Film The Equalizer 3 pun , tampil memberikan sesuatu yang sangat dinantikan penonton masa kini

Peningkatan Scoring dan Tata Suara

Ciri khas penggarapan  film karya Antoine Fuqua , memang merupakan salah satu daya tarik film ini.

Namun pada tahun ini, terdapat peningkatan luar biasa, dari adegan berkaitan dengan kekerasan, hingga mengarah ke gore.

See also  Taissa Farmiga Menyelidiki Kembalinya Valak yang Mengerikan di Teaser Baru The Nun 2

Namun itu semua, tak dapat dipungkiri , didukung pula oleh scoring serta tata suara yang mumpuni.

Keahlian metoda aksi yang halus dan menenangkan namun menakutkan ini, terasa lebih mencekam bagi penonton yang menyaksikan.

Terlebih lagi aksi gore, dari musuh , terpampang dengan begitu terbuka.

Penempatan scoring serta tata suara nya ini, sangat membantu sekali, membangun rasa ketakutan dan mengenai hubungan emosional penonton yang baru pertama kali menonton franchise ini.

Brutal dan mau tak mau , memang mengendap dalam ingatan penonton.

Terajut melalui rangkaian adegan ini, maka alur kisah dengan akhir yang mudah tertebak, membuat film ini memang sangat cocok untuk ditonton di bioskop.

 

 

 



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *